Pulau Tunda merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, yakni di sebelah utara Teluk Banten. Secara administratif Pulau Tunda masuk dalam wilayah Kabupaten Serang Banten. Luas Pulau Tunda sekitar 300 hektare, dengan jumlah penduduk kurang lebih 1800 jiwa. Pulau Tunda terdapat 1 desa yaitu Desa Wargasara, nama Desa Wargasara diartikan sebagai Desa yang warganya taat kepada hukum, Wargasara adalah sebuah nama Desa yang diberikan oleh Almarhum tokoh masyarakat dikala itu yang bernama H. Mohammad Toha yang menjabat sebagai kepala desa. Pulau Tunda terdiri atas 2 kampung yakni Kampung Barat dan Kampung Timur. Pekerjaan penduduk desa sebagian besar sebagai nelayan dan sebagian kecil bercocok tanam dan sebagai pedagang perantara.
Pulau Tunda memiliki potensi kekayaan alam yang sangat berlimpah dan masih sangat terjaga dari kekayaan lautnya hingga daratnya. Untuk mencapai Pulau Tunda jika dari Jakarta bisa naik bus umum, dari Kampung Rambutan naik bus jurusan Serang Merak dan turun di Terminal Pakupatan, dari Terminal Pakupatan perjalanan dilanjut dengan naik Angkot jurusan Pasar Rau dan dilanjutkan dengan naik Angkot satu kali lagi jurusan Pelabuhan Karangantu. Untuk melakukan penyebrangan ke Pulau Tunda ada 2 (dua) alternatif yaitu bisa menggunakan kapal Reguler dengan jadwal pemberangkatan hari Senin Rabu dan Sabtu, dengan jadwal jam 2 siang dari Pelabuhan Karangantu dan 7 pagi dari Pulau Tunda, selain menggunakan kapal Reguler bisa juga mencharter kapal setempat yang biasa banyak disewakan.
Pulau Tunda merupakan tempat yang sangat cocok untuk dijadikan pilihan liburan bersama keluarga dan teman-teman Anda. Selama di Pulau Tunda Anda akan merasakan kenyamanan dengan di suguhkan keindahan alamnya dari pantai pasir putihnya, keindahan bawah lautnya, keramah-tamahan penduduknya, bahkan jika beruntung Anda akan melihat gerombolan lumba-lumba yang bermain di dekat dermaga.
Pulau Tunda memiliki keunikan tersendiri yaitu meskipun dikelilingi lautan namun air yang ada di dalam Pulau Tunda sangat tawar dan bahkan bisa dijadikan air minum setelah dimasak, sehingga tidak usah khawatir setelah kegiatan snorkeling untuk mandi karna air tawar di Pulau Tunda sangat berlimpah. Menurut penelitian mengapa Pulau Tunda memiliki air tawar yang berlimpah yakni ada tiga (3) unsur yang pertama Terumbu Karang, kedua Rumput Laut, dan yang ketiga Pohon Mangrovenya, sehingga air laut yang akan masuk kedalam pulau terserap terlebih dahulu oleh ketiga komponen tersebut.
Pulau Tunda memilki keterbatasan listrik yang masih sangat terbatas yaitu jika dari jam 6 sore sampai jam 10 malam menggunakan PLTD dan dari jam 10 malam sampai jam 6 pagi menggunakan PLTS (jika ada tenaga matahari) dan untuk siangnya tidak ada listrik. Selain listriknya yang terbatas Pulau Tunda terbatas juga dengan akses internet yaitu hanya ada provider Indosat yang sinyalnya hanya jaringan E (itupun jika tower diaktifkan).
- Dilarang membawa minuman beralkohol, sabu, ganja, dan sejenisnya yang melanggar hukum.
- Dilarang membuang sampah sembarang di laut atau di darat.
- Dilarang memegang atau menginjak semua jenis terumbu karang.
- Dilarang mengambil biota laut dan darat yang ada di Pulau Tunda.
- Dilarang menggunakan pakaian bikini di area perkampungan penduduk.
- Dilarang bersuara keras diatas jam 11 malam di area perkampungan.
- Dilarang pria dan wanita yang belum menikah tidur satu kamar.